Konsep Manajemen Proyek

Dari kata Manage yang bearti : Menata, Merencanakan, Mengatur, Mengendalikan, Mengelola. Orang yang berkecimpung dalam manajemen disebut sebagai Manager

Aktivitas/kegiatan yang telah direncakan untuk diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan dan didalamnya dialokasikan budgetnya.

Spektrum Manajemen Proyek

  1. Pepole (Manusia)
  2. Problem (Masalah)
  3. Process (Proses)

Spektrum Manajemen Proyek (People/Manusia)

Peran penting dalam unsur manajemen proyek. Dan unsur – unsurnya meliputi :

  1. Pemain
    • Manajer senior
    • Manajer teknik
    • Pelaksana
    • Pelanggan
    • Pemakai Akhir

  2. Pimpinan Tim
    • Mampu melakukan pemecahan masalah
    • Mempunyai rasa percaya diri untuk melakukan control terhadap proyek
    • Mengoptimasi produktivitas sebuah proyek, memiliki inisiatif dan prestasi
    • Memiliki pengaruh dan mampu membentuk TIM yang solid, serta mampu menguasai diri meskipun berada pada situasi tekanan tinggi.

  3. Tim Perangkat Lunak
  4. Tiga organisasi tim yang umum :

    • Demokrasi terdesentralisasi (DD)
    • Terkontrol terdesentralisasi (TD)
    • Terkontrol tersentralisasi (CC)

    Tujuh faktor proyek yang harus dipertimbangkan pada saat merencakan struktur tim perekayasa perangkat lunak, yaitu :

    1. Kesulitas masalah yang akan dipecahkan
    2. Ukuran program – program resultan pada baris kode atau titik fungsi
    3. Waktu tim akan tinggal bersama (umur tim)
    4. Tingkat dimana masalah dapat dimodularisasi
    5. Kualitas yang diperlukan serta keandalan sistem yang dibangun
    6. Kepastian tanggal penyampaian
    7. Tingkat sosiabilitas (komunikasi) yang dibutuhkan untuk proyek tersebut

    Masalah koordinasi dan komunikasi

    Ada banyak alasan mengapa proyek perangkat lunak menemui kesulitan, yaitu salah satunya usaha pengembangan yang besar, kompleksitas yang besar dan kesulitan dalam mengkoordinasi anggota tim. Tim perekayasa perangkat lunak harus membangun metode yang efektif untuk mengkoordinasi orang – orang yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Teknik koordinasi proyek yang dikategorikan dalam kelompok berikut.

    1. Pendekatan impersonal, formal
    2. Prosedur interpersonal, formal
    3. Prosedur interpersonal, informal
    4. Komunikasi elektronik
    5. Jaringan interpersonal

  5. Spektrum Manajemen Proyek (Problem/Masalah)
  6. Analisis yang mendetail tentang kebutuhan perangkat lunak akan memberikan informasi yang memadai untuk suara perhitungan, tetapi analisis sering memerlukan waktu berminggu – minggu atau bahkan berbulan – bulan, lebih buruk lagi, keutuhan terkadang berubah – ubah, berubah secara reguler pada saar proyek berjalan, sehingga kita harus memetakan masalah sejak awal dengan detail. Pemetaan masalah diawali dengan :

    1. Ruang Lingkup
    2. Ruang lingkup dibatasi dengan pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :

      • Konteks
      • Tujuan informasi
      • Fungsi dan unjuk kerja
    3. Dekomposisi Masalah
    4. Dekomposisi masalah yang sering juga disebut sebagai partitioning (pembagian), merupakan sebuah aktivitas yang mendudukan inti dari analisis kebutuhan perangkat lunak. Dekomposisi diterapkan pada dua area utama yaitu :

      • Fungsionalitas yang harus disampaikan
      • Proses yang akan dipakai untuk menyampaikannya
      • Manusia cenderung menerapkan sebuah strategi pembagian ketika dihadapkan sebuah masalah yang kompleks. Masalah yang kompleks yang besar, dibagi lagi menjadi masalah yang lebih kecil yang dapat dikendalikan. Fase – fase yang menandai proses perangkat lunak yaitu :

        1. Fase definisi
        2. Fase pengembangan
        3. Fase pemeliharaan

      Perencanaan proyek dimulai dengan menggabungkan masalah dan proses

      Setiap fungsi yang akan direkayasa oleh tim perangkat lunak harus melampaui sejumlah aktivitas kerangka kerja yang telah ditentukan bagi sebuah organisasi perangkat lunak. Misal organisasi sudah mengadopsi serangkaian aktivitas kerangka kerja sebagai berikut :

      1. Komunikasi pelanggan
      2. Perencanaan
      3. Analisis resiko
      4. Rekayasa
      5. Kontruksi dan rilis
      6. Evaluasi pelanggan

    5. Pra – Proyek
    6. Suatu proyek sistem dimulai dengan adanya masalah atau peluang – peluang untuk meningkatkan bisnis yang sering muncul saat organisasi beradaptasi dengan perubahan Semisal pada adaptasi e-commerce, mengharuskan perusahaan untuk mengikuti trend marketing masa kini, dimana bisnis dapat dikembangkan di seluruh dunia. Fasilitas e-banking, persaingan pada dunia perbankan untuk meningkatkan pelayanan jasa untuk nasabahnya. Sekali proyek diajukan, penganalisis sistem bekerja cepat dengan para pembuat keputusan menentukan proyek tersebut layak atau tidak. Jika proyek disetujui, maka dibuat jadwal kegiatan proyek dengan menggunakan perangkat – perangkat seperti grafik gantt dan diagram Program Evaluation dan Review Techniques (PERT) sehingga proyek tersebut dapat diselesaikan tepat waktu.

    7. Memulai Proyek
    8. Proyek sistem diawali dengan berbagai macam sumber karena beberapa alasan, beberapa proyek yang diajukan akan mengalami beberapa tahap evaluasi. Sedangkan pelaku bisnis mengajukan proyek karena dua alasan utama yaitu :

      1. Untuk mengatasi problem
      2. Untuk mengenali peluang bagi peningkatan bisnis melalui upaya peningkatan, perubahan atau peninstalan sistem – sistem baru.

    9. Menyeleksi Proyek
    10. Proyek bisa datang dari berbagai sumber serta untuk berbagai macam alasan. Kita bisa mengidentifikasi masalah yang dapat memunculkan suatu proyek. Pertimbangan lain untuk menyeleksi proyek

      1. Dukungan dari pihak manajemen.
      2. Penentuan waktu yang tepat.
      3. Kemungkinan yang besar untuk melakukan upaya – upaya peningkatan guna mencapai tujuan – tujuan organisasional.
      4. Sumber dayanya bisa digunakan oleh pengalasisis sistem dan organisasi.
      5. Proyeksinya lebih bermanfaat dibandingkan bila organisasi menginvestasikan sumber daya – sumber daya yang dimiliki dengan cara lain.

    11. Menentukan Kelayakan
    12. Perlu ditentukan apakah proyek – proyek yang dipilih layak atau tidak. Kelayakan sistem proyek hanya bisa ditetapkan lewat 3 kriteria khusus yaitu :

      1. Operasional
      2. Teknis
      3. Ekonomis

      Data – data untuk studi kelayakan bisa dikumpulkan melalui wawancara, jenis wawancara yang diperlukan disesuaikan dengan problem dan peluang yang ada.

      1. Kelayakan operasional
      2. Kelayakan teknis
      3. Kelayakan ekonomis

    13. Menentukan tujuan
    14. Penganalisis sistem bertindak sebagai katalistator dan ahli pendukung. Utamanya ia harus mampu melihat proses – proses apa yang perlu ditingkatkan. Peluang bisa diperoleh saat mengobservasi masalah. Bagi orang – orang tertentu, krisis bisa bearti peluang, bagi seorang penganalisis sistem, problem yang menggangu seorang manajer bisa diubah menjadi peluang untuk kemajuan. Kemajuan bagi sistem bisa didefinisikan sebagai suatu perubahan yang akan menghasilkan keuntungan yang bermanfaat, kemungkinan – kemungkinan upaya peningkatan diantaranya :

      1. Mempercepat proses
      2. Mempersingkat proses dengan mengurangi tahap – tahap yang tidak diperlukan.
      3. Menggabungkan lebih dari satu macam proses.
      4. Mengurangi kesalahan di dalam input dengan mengubah bentuk dan tampilan layar.
      5. Mengurangi penyimpanan yang berlebihan.
      6. Mengurangi output yang berlebihan.
      7. Meningkatkan integrasi sistem dengan sub sistem.

    15. Tujuan umum dalam suatu proyek bagi perusahaan
      1. Upaya meningkatkan keuntungan perusahaan.
      2. Mendukung strategi kompetitif organisasi.
      3. Meningkatkan kerjasama dengan para vendor dan patner perusahaan.
      4. Mingkatkan dukungan operasi – operasi internal sehingga barang dan jasa bisa diproduksi dengan efektif dan efisien.
      5. Meningkatkan dukungan keputusan internal sehingga keputusan yang dihasilkan lebih efektif.
      6. Meningkatkan mutu layanan bagi konsumen.
      7. Meningkatkan moral pegawai.

    16. Kegiatan perencanaan dan pengontrolan
    17. Analisis dan perancangan sistem melibatkan berbagai jenis kegiatan yang bersama – sama membentuk suatu proyek. Penganalisis sistem harus mengelola proyek dengan hati – hati bila proyek tersebut berhasil didapatkan. Manajemen proyek mencakup tugas – tugas perencanaan dan pengontrolan secara umum.

      1. Perencanaan
      2. Pengontrolan

    18. Memperkirakan waktu yang diperlukan
    19. Keputusan pertama penganalisis sistem adalah menentukan jumlah detail – detail yang membentuk aktivitas. Penganalisis sistem memulai sebuah proyek yang terbagi ke dalam tiga fase utama yaitu :

      1. Analisis (Pengumpulan data, Analisis aliran data dan keputusan, Persiapan proposal)
      2. Perancangan (Desain masukan data, Desan input, Desan output, Penyusunan data)
      3. Penerapan (Implementasi, Evaluasi)